8 Kuliner Khas Manado yang Wajib Dicoba, Cita Rasa Pedas dan Gurih Bikin Nagih!

Kuliner Khas Manado yang Wajib Dicoba Cita Rasa Pedas – Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, sicbo di kenal dengan keindahan alamnya yang memukau sekaligus kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Makanan khas Manado terkenal dengan cita rasa pedas, gurih, dan penggunaan rempah-rempah yang melimpah. Tak heran jika banyak wisatawan datang ke Manado bukan hanya untuk menikmati laut Bunaken, tapi juga untuk berburu kuliner yang bikin lidah bergoyang. Berikut 8 kuliner khas Manado yang wajib kamu cicipi saat berkunjung ke Kota Tinutuan ini.

1. Tinutuan (Bubur Manado)

Tinutuan atau bubur Manado adalah ikon kuliner baccarat paling terkenal dari Sulawesi Utara. Terbuat dari campuran beras, labu kuning, singkong, jagung, daun gedi, dan bayam, tinutuan di sajikan tanpa daging sehingga cocok untuk vegetarian. Cita rasanya gurih alami dan kaya serat. Biasanya di sajikan bersama ikan asin atau sambal roa untuk menambah kenikmatan.

2. Cakalang Fufu

Cakalang fufu adalah ikan cakalang yang diasap hingga matang dan kering. Proses pengasapan ini membuat ikan memiliki aroma khas dan rasa gurih yang menggoda. Cakalang fufu sering di jadikan lauk pendamping nasi, atau di olah menjadi sambal cakalang, hidangan populer yang wajib di coba oleh pecinta makanan pedas.

3. Rica-Rica

Rica-rica sebenarnya adalah teknik memasak khas Manado yang menggunakan banyak cabai, bawang, dan rempah segar. Hidangan ini bisa di buat dari ayam, ikan, babi, hingga bebek. Rasanya pedas menyengat tapi bikin ketagihan. Bagi pencinta makanan pedas, ayam rica-rica menjadi menu wajib yang tidak boleh di lewatkan.

4. Ikan Woku Belanga

Woku belanga merupakan masakan ikan khas Manado yang di masak dalam belanga (periuk tanah liat). Kuahnya berwarna kuning cerah dengan aroma daun kemangi dan serai yang menggoda. Ikan yang di gunakan bisa apa saja, seperti kakap, tongkol, atau nila. Rasa segar dari bumbu rempah dan sedikit pedas membuat hidangan ini selalu jadi favorit wisatawan.

5. Sambal Roa

Tidak lengkap menikmati kuliner Manado tanpa sambal roa. Terbuat dari ikan roa (ikan julung-julung yang di asap dan di tumbuk halus), sambal ini memiliki rasa pedas, gurih, dan sedikit smoky. Cocok di santap bersama nasi putih, tinutuan, atau pisang goreng khas Manado. Banyak wisatawan bahkan menjadikan sambal roa sebagai oleh-oleh khas.

6. Nasi Jaha

Nasi jaha adalah hidangan tradisional yang di buat dari beras ketan dan santan, di masak dalam bambu seperti lemang. Aroma bambu dan santan memberikan rasa gurih yang unik. Biasanya nasi jaha disajikan dalam acara adat atau perayaan, tapi kini mudah ditemukan di restoran khas Manado.

7. Panada

Panada adalah kue goreng berisi ikan cakalang pedas yang di bungkus dengan adonan roti lembut. Sekilas mirip pastel, namun panada memiliki cita rasa khas perpaduan budaya Portugis dan Manado. Camilan ini cocok di santap kapan saja, baik untuk sarapan maupun teman ngopi sore hari.

8. Klappertart

Sebagai penutup, jangan lewatkan klappertart, dessert manis khas Manado yang di pengaruhi budaya Belanda. Terbuat dari kelapa muda, susu, mentega, dan kayu manis, klappertart disajikan dengan tekstur lembut dan aroma harum menggoda. Kudapan ini cocok untuk kamu yang ingin mencicipi manisnya Manado setelah menikmati kuliner pedas.

Kesimpulan

Kuliner khas Manado bukan hanya lezat, tapi juga mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi masyarakatnya. Dari tinutuan yang menyehatkan hingga rica-rica yang membakar lidah, setiap hidangan memiliki cerita dan cita rasa unik. Jadi, saat berkunjung ke Sulawesi Utara, pastikan kamu mencoba kedelapan kuliner khas Manado di atas. Dijamin, sekali mencicipi akan membuatmu ingin kembali lagi!

Menyelami Kuliner Tradisional Yogyakarta yang Melegenda

Menyelami Kuliner Tradisional Yogyakarta yang Melegenda – Yogyakarta bukan hanya dikenal sebagai kota pelajar dan pusat kebudayaan Jawa, tetapi juga sebagai surga kuliner yang menyimpan kekayaan rasa dan tradisi. Makanan khas Yogyakarta bukan sekadar hidangan, melainkan representasi dari nilai-nilai lokal, sejarah panjang, dan filosofi hidup masyarakatnya. Dari gudeg yang manis hingga oseng mercon yang pedas membara, setiap sajian memiliki cerita dan karakter tersendiri.

🍛 Gudeg: Ikon Kuliner Jogja yang Mendunia

Gudeg adalah makanan khas Yogyakarta yang paling terkenal. Terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan gula merah selama berjam-jam, gudeg memiliki cita rasa manis yang khas. Biasanya disajikan dengan nasi, ayam kampung, telur pindang, tahu, tempe, dan sambal goreng krecek.

Keunikan gudeg terletak pada proses memasaknya yang panjang dan teknik pengolahan yang diwariskan secara turun-temurun. Ada dua jenis gudeg yang populer: gudeg kering dan gudeg basah. Gudeg kering lebih tahan lama dan cocok dijadikan oleh-oleh, sedangkan gudeg basah memiliki kuah santan yang gurih.

🔥 Oseng Mercon: Ledakan Pedas yang Menggoda Lidah

Bagi pecinta rasa pedas, oseng mercon adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan. Hidangan ini terdiri dari slot 10k potongan daging sapi, kikil, dan jeroan yang dimasak dengan cabai rawit dalam jumlah besar. Nama “mercon” diambil dari sensasi pedasnya yang meledak-ledak di mulut.

Oseng mercon biasanya disajikan dengan nasi hangat dan pelengkap seperti telur, tahu, atau tempe. Meskipun sederhana, rasa pedasnya yang khas membuat makanan ini digemari oleh wisatawan dan warga lokal.

🍢 Sate Klatak: Sate Unik dengan Sentuhan Besi

Sate klatak berasal dari daerah Imogiri, Bantul, dan menjadi salah satu kuliner khas Yogyakarta yang unik. Berbeda dari sate pada umumnya, sate klatak menggunakan jeruji besi sebagai tusuk sate, bukan bambu. Hal ini dipercaya dapat menghantarkan panas secara merata sehingga daging matang sempurna.

Daging yang digunakan adalah kambing muda, hanya dibumbui dengan garam dan sedikit ketumbar. Setelah dibakar, sate klatak disajikan dengan kuah gulai yang gurih. Kesederhanaan bumbu justru menjadi kekuatan utama dari cita rasa sate klatak.

🍲 Tengkleng Gajah: Porsi Jumbo dengan Rasa Juara

Meski namanya mengandung kata “gajah,” tengkleng gajah tidak menggunakan daging gajah, melainkan kambing. Nama tersebut merujuk pada porsinya yang besar. Tengkleng adalah olahan tulang kambing yang dimasak dengan bumbu rempah khas Jawa.

Kuah tengkleng cenderung bening namun kaya rasa. Daging yang menempel di tulang slot gacor terasa empuk dan gurih. Biasanya disajikan dengan nasi putih dan kerupuk, tengkleng gajah menjadi pilihan favorit bagi mereka yang ingin makan besar dengan rasa otentik.

🍜 Bakmi Jawa: Hangatnya Malam Jogja dalam Semangkuk Mi

Bakmi Jawa adalah sajian mi rebus atau mi goreng yang dimasak dengan cara tradisional menggunakan anglo dan arang. Bumbu yang digunakan antara lain bawang putih, merica, dan kaldu ayam kampung. Proses memasaknya dilakukan satu per satu, sehingga rasa dan tekstur mi benar-benar terjaga.

Bakmi Jawa biasanya disajikan dengan suwiran ayam kampung, telur bebek, dan taburan bawang goreng. Rasanya gurih, hangat, dan cocok dinikmati saat malam hari di sudut-sudut kota Jogja.

🍘 Jadah Tempe: Perpaduan Lembut dan Gurih yang Menggoda

Jadah tempe adalah makanan khas dari daerah Kaliurang, Yogyakarta. Jadah terbuat dari ketan yang ditumbuk dan dibentuk pipih, sedangkan tempe bacem dimasak dengan gula merah dan rempah-rempah hingga meresap.

Kombinasi jadah yang lembut dan tempe yang manis gurih menciptakan harmoni rasa yang unik. Makanan ini sering dijadikan bekal atau camilan saat berwisata ke lereng Gunung Merapi.

🍥 Bakpia Pathuk: Oleh-Oleh Manis yang Melegenda

Bakpia adalah kue kecil berbentuk bulat pipih dengan isian kacang hijau, cokelat, keju, atau durian. Kulitnya tipis dan lembut, sementara isiannya manis dan legit. Bakpia Pathuk menjadi ikon oleh-oleh khas Jogja yang wajib dibawa pulang.

Awalnya, bakpia berasal dari budaya Tionghoa, namun telah mengalami adaptasi lokal sehingga menjadi bagian dari identitas kuliner Yogyakarta. Kini, banyak produsen bakpia yang menawarkan varian rasa dan kemasan modern.

🍚 Nasi Kucing: Filosofi Kesederhanaan dalam Seporsi Nasi

Nasi kucing adalah sajian khas angkringan Jogja. Disebut “nasi kucing” karena porsinya kecil, seperti porsi makanan untuk kucing. Biasanya terdiri dari nasi putih, sambal, dan lauk sederhana seperti teri, tempe, atau telur.

Meskipun sederhana, nasi kucing mencerminkan filosofi hidup masyarakat Jogja yang bersahaja. Angkringan tempat menjual nasi kucing juga menjadi ruang sosial yang egaliter, di mana semua kalangan bisa duduk bersama menikmati makanan murah meriah.

Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Cilegon

Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Cilegon – Cilegon, kota industri yang dikenal sebagai “Kota Baja” di Provinsi Banten, ternyata menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik dari daerah-daerah lain di Indonesia. Di balik gemuruh mesin dan pabrik, Cilegon menawarkan cita rasa lokal yang khas, menggambarkan perpaduan budaya Sunda, Jawa, dan pengaruh pesisir yang kuat. Makanan khas Cilegon bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi, sejarah, dan identitas masyarakatnya. Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh tentang makanan khas Cilegon, mulai dari hidangan utama, jajanan tradisional, minuman lokal, hingga nilai budaya yang melekat dalam setiap sajian.

Hidangan Utama Khas Cilegon

Berikut adalah beberapa makanan utama yang menjadi ikon kuliner Cilegon dan wajib dicicipi saat berkunjung ke kota ini:

1. Rabeg

Rabeg adalah makanan khas Cilegon yang berasal dari pengaruh budaya Arab. Hidangan ini berupa semur daging kambing atau sapi yang dimasak dengan rempah-rempah khas seperti kayu manis, cengkeh, pala, dan kapulaga. Kuahnya kental, berwarna cokelat gelap, dan memiliki rasa manis-gurih yang mendalam.

Rabeg biasanya disajikan dalam acara-acara adat, hari besar keagamaan, atau kenduri. Meskipun dulunya dianggap sebagai makanan bangsawan, kini Rabeg bisa dinikmati di berbagai warung makan tradisional di Cilegon.

2. Sate Bebek Cibeber

Sate bebek khas Cibeber, salah satu kecamatan di Cilegon, memiliki cita rasa yang berbeda dari sate pada umumnya. Daging bebek yang digunakan dipotong kecil-kecil, dibumbui dengan rempah khas, lalu dibakar hingga matang. Yang membuatnya unik adalah sambal kacang yang disajikan bersama sate, memiliki rasa gurih dan sedikit pedas.

Tekstur daging bebek yang empuk dan aroma bakaran yang khas menjadikan sate ini sebagai favorit warga lokal dan wisatawan.

3. Nasi Gonjleng

Nasi Gonjleng adalah nasi uduk khas Cilegon yang di masak dengan santan dan rempah seperti daun salam, serai, dan lengkuas. Di sajikan dengan lauk pauk seperti ayam goreng, sambal terasi, tempe orek, dan kerupuk, nasi ini menjadi pilihan sarapan yang populer di kalangan masyarakat Cilegon.

Nama “gonjleng” berasal dari istilah lokal yang menggambarkan nasi yang padat dan beraroma kuat.

Jajanan Tradisional dan Kue Khas Cilegon

Selain hidangan utama, Cilegon juga memiliki beragam jajanan tradisional yang menggugah selera:

1. Kue Jojorong

Kue Jojorong adalah kue basah khas Banten yang juga populer di Cilegon. Terbuat dari tepung beras, santan, dan gula merah, kue ini di bungkus dengan daun pisang dan di kukus hingga matang. Teksturnya lembut dan lumer di mulut, dengan rasa manis yang pas.

Kue ini sering di jumpai di pasar tradisional dan menjadi camilan favorit saat sore hari.

2. Kue Pasung

Kue Pasung memiliki bentuk unik seperti kerucut, terbuat dari campuran tepung beras dan gula aren. Rasanya manis dan legit, dengan aroma khas dari daun pisang yang digunakan sebagai pembungkus.

Kue ini biasanya di sajikan dalam acara adat atau sebagai hantaran dalam tradisi lokal.

3. Kue Bugis

Kue Bugis adalah kue tradisional yang terbuat dari tepung ketan, di isi dengan unti kelapa, dan di bungkus daun pisang. Teksturnya kenyal dan rasanya manis gurih. Meskipun berasal dari Sulawesi, kue ini telah menjadi bagian dari kuliner harian masyarakat Cilegon.

Minuman Khas Cilegon

Minuman khas Cilegon tidak kalah menarik dan memiliki karakter tersendiri:

1. Es Kuwut Cilegon

Es Kuwut adalah minuman segar yang terdiri dari air kelapa muda, jeruk nipis, biji selasih, dan potongan melon. Di Cilegon, es kuwut sering di sajikan dengan tambahan sirup khas dan es batu yang melimpah, cocok untuk mengatasi panasnya cuaca kota industri.

Minuman ini sangat populer di warung makan dan gerai minuman pinggir jalan.

2. Wedang Jahe Serai

Minuman hangat ini terbuat dari rebusan jahe, serai, dan gula aren. Cocok di nikmati malam hari atau saat cuaca dingin. Selain menyegarkan, wedang ini juga di percaya memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti menghangatkan tubuh dan melancarkan peredaran darah.

Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Banda Aceh

Menyelami Kekayaan Kuliner Tradisional Banda Aceh – Banda Aceh, ibu kota Provinsi Aceh, bukan hanya dikenal sebagai kota bersejarah dan pusat budaya Islam di Indonesia, tetapi juga sebagai surga kuliner yang menyimpan ragam makanan khas dengan cita rasa unik dan autentik. Kuliner Banda Aceh merupakan perpaduan harmonis antara pengaruh Timur Tengah, Melayu, dan India, yang berpadu dalam teknik memasak tradisional dan penggunaan rempah-rempah lokal yang kaya. Artikel ini akan mengulas secara lengkap tentang makanan khas Banda Aceh, mulai dari jenis-jenis hidangan utama, jajanan tradisional, minuman khas, hingga filosofi di balik setiap sajian.

Hidangan Utama Khas Banda Aceh

Berikut adalah beberapa makanan utama yang menjadi ikon kuliner Banda Aceh dan wajib di cicipi saat berkunjung ke Serambi Mekkah:

1. Mie Aceh

Mie Aceh adalah sajian paling populer dari Banda Aceh. Terbuat dari mie kuning tebal yang di masak dengan bumbu rempah khas Aceh, seperti kapulaga, cengkeh, jintan, dan pala. Mie ini biasanya di sajikan dalam tiga varian: goreng, tumis, dan kuah. Topping-nya bisa berupa daging sapi, kambing, atau seafood seperti udang dan cumi.

Cita rasa mie Aceh sangat khas—pedas, gurih, dan aromatik. Biasanya di sajikan dengan emping, acar bawang, dan irisan jeruk nipis untuk menambah kesegaran.

2. Kuah Pliek U

Kuah Pliek U adalah gulai khas Aceh yang menggunakan campuran sayuran lokal seperti daun melinjo, daun singkong, nangka muda, dan kacang panjang. Yang membuatnya unik adalah penggunaan “pliek u”, yaitu kelapa yang telah di fermentasi dan di keringkan, lalu di olah menjadi bumbu utama.

Rasa kuah ini sangat kompleks—gurih, sedikit asam, dan beraroma khas. Kuah Pliek U sering di anggap sebagai simbol kekayaan alam dan budaya Aceh.

3. Ayam Tangkap

Ayam-Tangkap adalah sajian ayam goreng khas Aceh yang di masak dengan daun pandan, daun kari, dan daun salam koja. Ayam di potong kecil-kecil dan di goreng hingga garing, lalu di taburi dengan daun-daunan yang juga di goreng hingga renyah.

Rasa ayamnya gurih dan aromatik, dengan tekstur yang renyah di luar dan lembut di dalam. Sajian ini biasanya di santap bersama nasi putih hangat dan sambal khas Aceh.

4. Gulai Kambing Aceh

Gulai kambing khas Aceh memiliki kuah yang lebih pekat dan kaya rempah di bandingkan gulai dari daerah lain. Daging kambing di masak dengan santan, kapulaga, kayu manis, dan cengkeh, menghasilkan rasa gurih dan hangat yang cocok di santap saat cuaca dingin.

Gulai ini sering di sajikan dalam acara adat dan hari besar keagamaan, menunjukkan statusnya sebagai hidangan istimewa.

Jajanan Tradisional dan Kue Khas Aceh

Selain hidangan utama, Banda Aceh juga memiliki beragam jajanan tradisional yang menggugah selera:

1. Kue Adee

Kue Adee adalah kue basah khas Aceh yang terbuat dari tepung terigu, telur, santan, dan bawang goreng. Teksturnya lembut dan padat, dengan rasa gurih-manis yang unik. Kue ini biasanya di sajikan dalam potongan persegi dan cocok sebagai teman minum kopi.

2. Kue Seupet

Kue Seupet adalah kue kering berbentuk panjang seperti sedotan, terbuat dari tepung beras dan kelapa parut. Rasanya gurih dan sedikit manis, cocok sebagai camilan ringan.

3. Kue Boh Manok

Kue Boh Manok adalah kue tradisional yang mirip dengan bolu kukus, namun menggunakan bahan lokal seperti pisang dan kelapa. Rasanya manis dan legit, sering di sajikan dalam acara kenduri atau perayaan keluarga.

Minuman Khas Banda Aceh

Minuman khas Aceh tidak kalah menarik dan memiliki karakter tersendiri:

1. Kopi Aceh Gayo

Kopi Gayo berasal dari dataran tinggi Gayo, Aceh Tengah, dan di kenal sebagai salah satu kopi terbaik di dunia. Di Banda Aceh, kopi ini di sajikan dengan teknik tradisional menggunakan saringan kain dan poci logam, menghasilkan rasa kopi yang kuat dan beraroma khas.

Warung kopi di Banda Aceh bukan sekadar tempat minum, tetapi juga ruang diskusi dan interaksi sosial yang hidup.

2. Teh Tarik Aceh

Teh tarik Aceh memiliki rasa yang lebih pekat dan manis di bandingkan teh tarik dari daerah lain. Di sajikan dengan buih tebal di atasnya, minuman ini cocok di nikmati pagi atau sore hari.

Ragam Kuliner Tradisional Manado yang Menggoda Lidah

Ragam Kuliner Tradisional Manado yang Menggoda Lidah – Manado, ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, bukan hanya terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau, tetapi juga dengan kekayaan kulinernya yang menggugah selera. Makanan khas Manado dikenal dengan cita rasa yang berani, penggunaan rempah yang melimpah, dan juga dominasi rasa pedas yang menjadi ciri khas dapur Minahasa. Artikel ini akan mengajak Anda menyelami ragam kuliner tradisional Manado secara mendalam—mulai dari makanan utama, lauk pauk, hingga sambal dan camilan yang tak kalah menggoda.

Baca Juga : kabarsoccer.com

Karakteristik Kuliner Manado

Kuliner Manado memiliki identitas yang kuat dan juga berbeda dari daerah lain di Indonesia. Beberapa ciri utamanya meliputi:

  • Penggunaan rempah segar: Serai, kunyit, jahe, kemangi, daun jeruk, dan juga bawang merah menjadi bumbu wajib.
  • Cita rasa pedas dan tajam: Cabai rawit dan cabai merah besar digunakan dalam jumlah banyak.
  • Bahan laut melimpah: Ikan cakalang, tuna, dan  jugaroa menjadi bahan utama karena letak geografis Manado yang dekat dengan laut.
  • Pengaruh budaya lokal: Tradisi suku Minahasa dan juga pengaruh Portugis serta Belanda turut membentuk ragam kuliner khas.

Hidangan Utama Khas Manado

Berikut adalah beberapa makanan pokok yang menjadi ikon kuliner Manado:

1. Tinutuan (Bubur Manado)

Tinutuan adalah bubur khas Manado yang terbuat dari campuran nasi, jagung, labu kuning, daun singkong, kangkung, dan berbagai sayuran lainnya. Tidak mengandung daging, tinutuan sering disajikan sebagai sarapan sehat.

  • Pelengkap: Ikan asin, sambal dabu-dabu, dan perkedel jagung.
  • Manfaat: Kaya serat, cocok untuk vegetarian, dan sangat bergizi.

2. Ayam Woku

Ayam woku adalah ayam yang dimasak dengan bumbu woku, yaitu campuran rempah segar seperti daun kemangi, daun kunyit, daun jeruk, cabai, dan tomat. Kuahnya kental dan aromatik.

  • Varian: Ada versi woku belanga (berkuah) dan woku bakar (dipanggang).
  • Cocok untuk: Makan siang bersama nasi putih hangat.

3. Tinoransak

Tinoransak adalah olahan daging (biasanya babi atau ayam) yang dimasak dengan bumbu pedas dan rempah khas Minahasa. Hidangan ini sering disajikan dalam acara adat dan pesta keluarga.

  • Bumbu utama: Serai, bawang merah, cabai, kemangi, dan air jeruk nipis.
  • Tekstur: Daging dimasak hingga empuk dan bumbu meresap sempurna.

4. Cakalang Fufu

Cakalang fufu adalah ikan cakalang yang diasapi setelah dibumbui. Proses pengasapan membuat ikan tahan lama dan memiliki aroma khas.

  • Penyajian: Bisa digoreng, ditumis, atau dijadikan campuran nasi goreng.
  • Keunggulan: Tinggi protein dan omega-3.

Sambal dan Pelengkap Khas Manado

Sambal adalah elemen penting dalam kuliner Manado. Berikut beberapa jenis sambal yang wajib dicoba:

1. Sambal Dabu-Dabu

Sambal segar yang terdiri dari irisan cabai rawit, bawang merah, tomat, dan perasan jeruk nipis. Tidak diulek, hanya diaduk.

  • Rasa: Pedas, asam, dan segar.
  • Pasangan ideal: Ikan bakar, ayam goreng, dan tinutuan.

2. Sambal Roa

Terbuat dari ikan roa yang diasapi dan dihaluskan bersama cabai dan bawang. Sambal ini memiliki aroma khas dan rasa gurih.

  • Kelebihan: Kaya protein dan sangat tahan lama.
  • Cocok untuk: Nasi putih, pisang goreng, dan bubur Manado.

Sayuran dan Olahan Nabati

Meski terkenal dengan olahan daging dan ikan, Manado juga memiliki hidangan sayur yang menggoda:

1. Sayur Ganemo

Sayur ini terdiri dari daun melinjo muda, bunga pepaya, dan labu kuning yang di masak dengan bumbu khas.

  • Tekstur: Lembut dan sedikit pahit.
  • Manfaat: Kaya antioksidan dan serat.

2. Rica Rodo

Campuran sayuran seperti jagung, terong, dan buncis yang di masak dengan ikan cakalang dan bakasang (fermentasi isi perut ikan).

  • Cita rasa: Pedas, gurih, dan kompleks.
  • Keunikan: Bakasang memberikan aroma dan rasa khas yang tidak di temukan di daerah lain.

Makanan Ekstrem dan Tradisional

Kuliner Manado juga di kenal dengan makanan ekstrem yang unik dan berani:

1. Paniki

Paniki adalah olahan daging kelelawar yang di masak dengan bumbu pedas dan rempah. Meski terdengar ekstrem, paniki memiliki penggemar setia.

  • Bumbu: Cabai, bawang, kemangi, dan air asam.
  • Tekstur: Daging berserat dan berwarna gelap.

2. Kawok

Kawok adalah olahan tikus hutan ekor putih yang di masak dengan santan dan rempah. Dagingnya bersih dan tidak berbau.

  • Cita rasa: Gurih dan pedas.
  • Tradisi: Sering di sajikan dalam acara adat Minahasa.

Camilan dan Kue Tradisional

Manado juga memiliki ragam camilan dan kue yang menggoda:

1. Pisang Goroho

Pisang khas Sulawesi Utara yang di goreng dan di sajikan dengan sambal roa. Teksturnya lebih padat dan tidak terlalu manis.

2. Lalampa

Mirip lemper, lalampa adalah nasi ketan berisi ikan cakalang yang di bungkus daun pisang dan di bakar.

  • Aroma: Harum daun pisang dan ikan asap.
  • Cocok untuk: Sarapan atau bekal perjalanan.

3. Nasi Jaha

Nasi ketan yang di masak dalam bambu bersama santan dan rempah. Mirip lemang, tetapi dengan cita rasa khas Manado.

Minuman Segar Khas Manado

Untuk melengkapi pengalaman kuliner, berikut beberapa minuman khas:

1. Es Brenebon

Minuman dingin dari kacang merah yang di masak dengan gula dan santan. Di sajikan dengan es batu.

  • Rasa: Manis dan creamy.
  • Manfaat: Sumber energi dan protein nabati.

2. Es Manado

Campuran buah tropis, sirup, dan susu kental manis yang di sajikan dingin. Cocok untuk cuaca panas.